Kasih yang Tumbuh Dari Iman
Kalangan Sendiri

Kasih yang Tumbuh Dari Iman

Lori Official Writer
      136

Ayat Renungan: 1 Timotius 1: 3 & 5 “…aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain…Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.”

 

Seorang pengacara terkenal akhirnya percaya Tuhan melalui sebuah pelayanan online. Lalu dia mulai mencari bimbingan untuk persoalan rumah tangganya. Katanya, "Saya adalah suami yang buruk karena selalu mengkritik pasangan saya karena dia sering memperlakukan saya kurang hormat." Tetapi dia menyampaikan sesuatu yang menarik, "Sekarang, setelah saya percaya Tuhan, saya merasa bersalah setiap kali harus saling menyerang."

Lalu dia disarankan untuk meminta maaf kepada pasangannya dan mengungkapkan rasa cintanya. Tetapi dia berkata, "Saya tidak akan pernah melakukannya! Saya akan merasa sangat munafik karena saya tidak lagi mencintainya." Setelah menyampaikan tentang kasih Tuhan yang tanpa syarat dalam 1 Korintus 13, pengacara itu mulai tertunduk dan tersedu. Dia merasa sangat berdosa karena tak lagi memegang komitmen untuk mencintai pasangannya dan meminta ampun dihadapan Tuhan. 

Keesokan harinya, sesuatu terjadi! Pasangannya tiba-tiba menghampiri dan meminta maaf atas sikapnya selama ini. Lalu berkata, “Aku ingin mengenal Tuhan. Maukah kamu membimbingku untuk mengenal Dia?” Sejak itu, pernikahan mereka dipulihkan Tuhan dan mereka kembali saling mendukung dalam sikap dan tindakan kasih.

Kisah ini adalah bukti bahwa melalui iman, kasih Tuhan yang murni akan menjangkau hal-hal yang tak terjangkau. Kasih yang dihasilkan dari iman akan memikat orang di mana pun sehingga, saat kita hidup dan mengasihi dengan iman, kita akan menyebarkan kasih Tuhan ke seluruh dunia. 

Di 1 Timotius 1:5, Paulus mengajak untuk mengasihi dengan kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. Hanya kasih yang didasarkan iman di dalam Tuhan yang punya kuasa untuk menembus hati dan memulihkan kehidupan.

Jadi kita mendemonstrasikan kasih-Nya melalui iman kita di dalam Kristus. Tanpa iman, kasih kita akan dipengaruhi oleh ego, kepentingan pribadi, atau keadaan. Sehingga tak lagi menjadi kasih yang murni dan punya kuasa untuk menjangkau, menyentuh dan memulihkan jiwa.

 

Momen Refleksi:

Apakah kita sudah menunjukkan kasih yang murni dan tulus, yang lahir dari iman, kepada orang-orang di sekitar kita, bahkan ketika itu terasa sulit?

Ikuti Kami